Peran Vitamin D dalam Tubuh

Oleh : dr. Agnes Thasia Parhusip

Vitamin D adalah vitamin larut lemak yang termasuk ke dalam kategori prehormon steroid, yang mempunyai fungsi endokrin, parakrin dan autokrin. Ada dua bentuk utama vitamin D, yaitu: vitamin D2 (egrocalciferol; D2) dan vitamin D3 (cholecalciferol; D3).

Selama ini vitamin D hanya dikenal sebagai vitamin yang berperan dalam kesehatan tulang dan gigi dimana vitamin ini berfungsi dalam pengaturan keseimbangan kalsium dalam tubuh. Namun, seiring banyaknya penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa vitamin D tidak hanya sekedar vitamin yang berperan dalam kesehatan tulang, namun juga memiliki peran dalam beberapa fungsi tubuh manusia.

top-view-fresh-fruits-vegetables-with-different-medicine-wooden-spoon_181624-47137.jpg?w=1380&t=st=1665939102~exp=1665939702~hmac=c2d88921239a48b92210bca6038e0ca2347933a14867ca196aabe0748835cb3e

Source : https://www.freepik.com/free-photo/top-view-fresh-fruits-vegetables-with-different-medicine-wooden-spoon_17344952.htm#query=Vitamin%20D&position=16&from_view=search

Beberapa peran dari vitamin D bagi tubuh adalah :

1. Keseimbangan Kalsium Dalam Darah dan Kesehatan Tulang

Vitamin D dalam tubuh berfungsi dalam membantu penyerapan kalsium dalam tubuh, dan sebagai media yang mengatur keseimbangan kalsium dalam darah; dimana kalsium itu sendiri berperan dalam kesehatan tulang. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan kepadatan tulang berkurang, sehingga tulang menjadi lebih rapuh dan risiko patah tulang menjadi tinggi. Defisiensi vitamin D pada orang dewasa dapat menyebabkan osteoporosis dan pada anak-anak dapat terkena penyakit rakitis.

2. Meningkatkan Sistem Imun

Vitamin D memiliki peran dalam proses imun tubuh sebagai imunomodulator dengan salah satunya mengaktifkan makrofag dan produksi peptida antimikroba, dimana hal ini penting dalam melawan infeksi virus dan bakteri. Dalam beberapa penelitan menunjukkan adanya hubungan antara kejadian penyakit musiman seperti influenza dengan defisiensi vitamin D.

Vitamin D juga berguna dalam pencegahan dan pengobatan penyakit autoimun seperti multiple sklerosis, diabetes melitus tipe 1, rheumatoid artritis atau sistemik lupus eritematous.

3. Meningkatkan Kesehatan Kulit dan Sebagai Antiaging

Vitamin D berperan dalam fisiologis kulit, dimana merangsang proses poliferasi, diferensiasi dan apoptosis dari keratonosit. Keratinosit yang dihasilkan di lapisan atas kulit membentuk beberapa bahan yang akan menjadi pelindung kulit terhadap masuknya infeksi atau bahan beracun dan juga meningkatkan permeabilitas pelindung kulit.

Metabolit aktif dari vitamin D yaitu 1,25(OH)2D3 (kalsitriol) merangsang α-klotho, sebuah hormon ginjal, sebuah enzim antiaging, yang memiliki peran memperlambat penyakit kronis akibat penuaan dengan fungsinya melawan atrofi kulit, osteopenia, kelaian kognitif serta gangguan pendengaran.

4. Menurunkan Risiko Penyakit Kardiovaskular dan Diabetes Melitus Tipe 2

Keterlibatan vitamin D pada pengaturan fungsi dari sistem kardiovaskular masih dalam penelitian lebih lanjut. Namun dalam beberapa penelitian didapatkan adanya reseptor vitamin D di dalam endotelium, otot polos pembuluh darah, dan sel otot jantung, sehingga berpotensi sebagai pelindung terhadap arterosklerosis.

Vitamin D memiliki efek antidiabetik karena pada organ pankreas (yang berperan dalam menghasilkan insulin) didapatkan adanya reseptor dari vitamin D. Perbaikan status vitamin D menyebabkan perbaikan sensitivitas insulin, seperti upregulasi reseptor insulin dan memodulasi inflamasi yang berperan dalam DM tipe 2.

5. Pencegahan dan Pengobatan Tambahan pada Penyakit Saraf dan Depresi

Metabolit dari vitamin D dapat menembus sawar darah otak dan ditemukan juga adanya reseptor dari vitamin D di dalam otak. Selain itu, mikroglia yang terdapat dalam sistem saraf pusat dapat menghasilkan kalsitriol in situ. Kalsitriol menghambat pembentukan oksida nitrat sehingga terjadi upregulasi dari glutathione yang mempunyai peran sebagai pelindung saraf. Dari bebrapa penelitian menunjukkan peran vitamin D dalam mencegah dan mengobati penyakit saraf, seperti multipel sklerosis, stroke, penyakit Alzheimer serta penyakit Parkinson.

Vitamin D dapat memengaruhi kadar serotonin, dopamin dan norepinefrin yang berperan dalam pengaturan mood/suasana. Sehingga kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi. Pada pasien depresi dengan defisiensi vitamin D, pemberian tambahan vitamin D dengan obat antidepresan lebih efektif dalam mengurangi gejala depresif dibandingkan dengan penggunaan obat antidepresan tunggal.

6. Menurunkan Risiko Kanker

Vitamin D mempunyai efek antikanker melalui perannya dalam menghambat proses pembentukan sel kanker, yaitu antiinflamasi, melawan antioksidan, memperbaiki kerusakan DNA serta menghambat poliferasi, merangsang diferensiasi dan kematian sel. Sehingga defisiensi vitamin D dapat dihubungkan dengan peningkatan risiko terjadinya kanker.

Dengan begitu banyak manfaat vitamin D dalam tubuh, disarankan untuk memenuhi asupan vitamin D yang cukup untuk mencegah defisiensi vitamin D. Tapi disarankan untuk tetap berkonsultasi dengan dokter jika ingin mengonsumsi suplemen vitamin D agar tidak mengonsumsi dengan dosis yang berlebihan.

top-view-fresh-fruits-vegetables-with-different-medicine-wooden-spoon_181624-47137.jpg?w=1380&t=st=1665939137~exp=1665939737~hmac=c561fa74e8afed88c5a47db2ed32b5228fa2921eca56bc6bee01becbc9fb1b1d

Source : https://www.freepik.com/free-photo/top-view-fresh-fruits-vegetables-with-different-medicine-wooden-spoon_17344952.htm#query=Vitamin%20D&position=16&from_view=search

Sumber :

Chang, Szu-Wen & Lee, Hung-Chang. 2019. “Vitamin D and Health – The Missing Vitamin in Humans”. Pediatrics and Neonatology, 60, 237 – 244

Geng, Chunmei, et al. 2019. “Vitamin D and Depression: Mechanisms, Determination and Application”. Asia Pac J Clin Nutr, 28(4):689-694

Gil, Angel; Plaza-Diaz, Julio; Mesa, Dolores. 2018. “Vitamin D: Classic and Novel Actions”. Annuals of Nutrition & Metabolism, 72:87-95; doi: 10.1159/000486536

Joen, Sang-Min & Shin, Eun-Ae. 2018. “Exploring Vitamin D Metabolism and Function in Cancer”. Experimental & Molecular Medicine, 50:20. doi:10.1038/s12276-018-0038-9

Khamissa, RAG, et al. 2018. “The Biological Activities of Vitamin D and Its Receptor in Relation to Calcium and Bone Homeostasis Cancer, Immune and Cardiovascular System, Skin Biology, and Oral Health”. Biomed Research International, volume 2018, Article ID 9276380

Paramita, Melva Louisa. 2017. “Berbagai Manfaat Vitamin D”. CDK-257, vol 44. no 10

Saputra, Dedyanto Henky. 2021. “Peran Vitamin D dalam Kesehatan Kulit”. CDK Edisi CME-1, vol 48 no. 2

Zmijewski, Michal. 2019. “Vitamin D and Human Health”. International Journal Of Molecular Sciences, 20, 145; doi:10.3390/ijms20010145